A.C. Milan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Ac milan)
Langsung ke: navigasi, cari
A.C. Milan Logo AC Milan
Nama lengkap Associazione Calcio Milan
1899 SpA
Julukan Rossoneri (Merah-Hitam)
Il Diavolo Rosso (Setan Merah)
Il Casciavit
Didirikan 16 Desember 1899
Stadion San Siro, Milan, Italia
(Kapasitas: 82.955)
Pemilik Flag of Italy.svg Silvio Berlusconi
Presiden lowong (Pelaksana harian diserahkan kepada Adriano Galliani)[1]
Manajer Flag of Brazil.svg Leonardo[2]
Liga Seri A
2008-09 Seri A, (3)
Team colours Team colours Team colours
Team colours
Team colours
Kostum kandang
Team colours Team colours Team colours
Team colours
Team colours
Kostum tandang
Associazione Calcio Milan (dipanggil A.C. Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (terkadang hitam), sehingga dijuluki rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses kedua dalam sejarah persepakbolaan Italia, menjuarai Seri A 17 kali dan Piala Italia lima kali.
Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris[3]. Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.
Awal masa terbentuk
“ Saremo una squadra di diavoli. I nostri colori saranno il rosso come il fuoco e il nero come la paura che incuteremo agli avversari! ”
—Herbert Kilpin
Klub ini didirikan oleh dua orang ekspatriat Inggris , yaitu Herbert Kilpin dan Alfred Edwards dengan nama Klub Kriket dan Sepakbola Milan pada tahun 16 Desember 1899. Pada saat itu, Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan dan Kilpin menjadi kapten tim pertama Milan. Musim 1901, Milan memenangkan gelar pertamanya sebagai jawara sepakbola Italia, setelah mengalahkan Genoa C.F.C. 3-0 di final Kejuaraan Sepakbola Italia. Pada 1908, sebagian pemain dari Italia dan para pemain dari Swiss yang tidak menyukai dominasi orang Italia dan Inggris dalam skuad inti Milan saat itu, memisahkan diri dari Milan dan membentuk Internazionale.
[sunting] Masa GreNoLi
GreNoLi
Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepakbola dunia karena mempunyai trio GreNoLi , yang terdiri atas Gunnar Gren , Gunnar Nordahl , dan Nils Liedholm .Ketiganya merupakan pemain asal Swedia. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai striker, sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (playmaker). Tim di masa ini juga dihuni oleh sekelompok pemain-pemain berkualitas pada masanya, seperti Lorenzo Buffon, Cesare Maldini, dan Carlo Annovazzi. Kemenangan tersukses AC Milan oleh Juventus tercipta 5 Februari 1950, dengan skor 7-1, dan Gunnar Nordahl mencetak hat-trick.
[sunting] Era Nereo Rocco
Milan kembali memenangi musim 1961/1962. Pelatihnya saat itu adalah Nereo Rocco, pelatih sepakbola yang inovatif, yang dikenal sebagai penemu taktik catenaccio (pertahanan berantai). Di dalam tim termasuk Gianni Rivera dan José Altafini yang keduanya masih muda. Musim berikutnya, dengan gol Altafini, Milan memenangkan Piala Eropa pertama mereka (kemudian dikenal sebagai Liga Champions UEFA) dengan mengalahkan Benfica 2-1. Ini juga merupakan pertama kalinya sebuah tim Italia memenangkan Piala Eropa.
Meskipun begitu, selama tahun 1960-an piala kemenangan Milan mulai menyusut , terutama karena perlawanan berat dari Inter yang dilatih Helenio Herrera. Scudetto berikutnya tiba hanya di 1967/1968, berkat gol Pierino Prati, topskor Seri A di musim itu, Piala Winners berhasil direbut ketika mengalahkan Hamburger SV, dan juga berkat dua gol dari Kurt Hamrin. Musim selanjutnya AC Milan memenangkan Piala Eropa kedua (4-1 untuk AFC Ajax), dan pada 1969 memenangkan Piala Interkontinental pertama, setelah mengalahkan Estudiantes de La Plata dari Argentina dalam dua leg dramatis (3-0, 1-2).
[sunting] Scudetto kesepuluh dan Seri B
Di tahun 1970, Milan merebut tiga gelar Coppa Italia dan gelar Piala Winners kedua; namun, tujuan utama Milan adalah scudetto kesepuluh, yang berarti mendapatkan "bintang" untuk tim. Di 1972 mereka meraih semifinal Piala UEFA, kalah dari pemenang sesungguhnya, Tottenham Hotspur. Musim 1972/1973 mereka hampir memenangkan scudetto kesepulh, namun gagal karena hasil kalah menyakitkan dari Hellas Verona F.C. di pertandingan terakhir musim. AC Milan menunggu sampai musim 1978/1979 untuk meraih scudetto kesepuluh mereka, yang dipimpin oleh Gianni Rivera, yang pensiun dari dunia sepak bola setelah membawa timnya meraih kemenangan tersebut.
Namun, hasil terburuk datang kepada "Rossoneri": setelah memenangkan musim 1979/1980, Milan didegradasi ke Seri B oleh F.I.G.C, bersama S.S. Lazio, karena terlibat skandal perjudian Totonero 1980. Di 1980/1981, Milan dengan mudah menjuarai Seri B, dan kembali ke Seri A, di mana penyakit tersebut terulang di musim 1981/1982, Milan terdegradasi kembali.
[sunting] Kedatangan Berlusconi
Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.
[sunting] Menyongsong kejayaan kembali (Era Sacchi)
Arrigo Sacchi
Sacchi memenangkan Seri A musim 1987-1988. Di 1988-1989, Milan memenangkan gelar Liga Champions ketiganya, mempecundangi Steaua Bucureşti 4-0 di final, dan gelar Piala Interkontinental kedua mengalahkan National de Medellin (1-0, gol tercipta di babak perpanjangan waktu). Tim mulai mengulangi kejayaan mereka di musim-musim berikutnya, mengalahkan S.L. Benfica, dan Olimpia Asunción di 1990. Skuad kemenangan Eropa mereka adalah:
Kiper : Giovanni Galli
Bek : Mauro Tassotti -- Alessandro Costacurta -- Franco Baresi -- Paolo Maldini
Gelandang : Angelo Colombo -- Frank Rijkaard -- Carlo Ancelotti -- Roberto Donadoni
Penyerang : Ruud Gullit -- Marco van Basten
[sunting] Masa keemasan (Era Capello)
Fabio Capello
Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro bermain di sektor depan.
[sunting] Masa masa sulit (Tabarez ke Treim)
1996-1997
Setelah kepergian Fabio Capello pada tahun 1996, Milan merekrut Oscar Washington Tabarez tetapi perjuangan keras di bawah kendalinya kurang berhasil dan mereka selalu kalah dalam beberapa pertandingan awal. Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kejayaan masa lalu, mereka memanggil kembali Arrigo Sacchi untuk menggantikan Tabarez. Milan mendapatkan tamparan keras kekalahan terburuk mereka di Seri A, dipermalukan oleh Juventus F.C. di rumah mereka sendiri San Siro dengan skor 1-4. Milan membeli sejumlah pemain baru seperti Ibrahim Ba, Christophe Dugarry dan Edgar Davids. Milan berjuang keras dan mengakhiri musim 1996-1997 di peringkat kesebelas di Seri A.
1997-1998
Sacchi digantikan dengan Capello di musim berikutnya. Capello yang menandatangani kontrak baru dengan Milan merekrut banyak pemain potensial seperti Kristen Ziege, Patrick Kluivert, Jesper Blomqvist, dan Leonardo; tetapi hasilnya sama buruk dengan musim sebelumnya. Musim 1997-1998 mereka berakhir di peringkat kesepuluh. Hasil ini tetap tidak bisa diterima para petinggi Milan, dan seperti Sacchi, Capello dipecat.
1998-1999
Dalam pencarian mereka untuk seorang manajer baru, Alberto Zaccheroni menarik perhatian Milan. Zaccheroni adalah manajer Udinese yang telah mengakhiri musim 1997-1998 pada peringkat yang tinggi di tempat ke-3. Milan mengontrak Zaccheroni bersama dengan dua orang pemain dari Udinese, Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg. Milan juga menandatangani Roberto Ayala, Luigi Sala dan Andres Guglielminpietro dan dengan formasi kesukaan Zaccheroni 3-4-3, Zaccheroni membawa klub memenangkan scudetto ke-16 kembali ke Milan. Starting XI adalah: Christian Abbiati; Luigi Sala, Alessandro Costacurta, Paolo Maldini; Thomas Helveg, Demetrio Albertini, Massimo Ambrosini, Andres Guglielminpietro; Zvonimir Boban, George Weah, Oliver Bierhoff.
1999-2000
Meskipun sukses di musim sebelumnya, Zaccheroni gagal untuk mentransformasikan Milan seperti The Dream Team dulu. Pada musim berikutnya, meskipun munculnya striker Ukraina Andriy Shevchenko, Milan mengecewakan fans mereka baik dalam Liga Champions UEFA 1999-2000 ataupun Seri A. Milan keluar dari Liga Champions lebih awal, hanya memenangkan satu dari enam pertandingan (tiga seri dan dua kalah) dan mengakhiri musim 1999-2000 di tempat ke-3. Milan tidaklah menjadi sebuah tantangan bagi dua pesaing scudetto kala itu, S.S. Lazio dan Juventus.
2000-2001
Pada musim berikutnya, Milan memenuhi syarat untuk Liga Champions UEFA 2000-2001 setelah mengalahkan Dinamo Zagreb agregat 9-1. Milan memulai Liga Champions dengan semangat tinggi, mengalahkan Beşiktaş JK dari Turki dan raksasa Spanyol FC Barcelona, yang pada waktu itu terdiri dari superstar internasional kelas dunia, Rivaldo dan Patrick Kluivert. Tapi performa Milan mulai menurun secara serius, seri melawan sejumlah tim (yang dipandang sebagai kecil/lemah secara teknis untuk Milan), terutama kalah 2-1 oleh Juventus di Seri A dan 1-0 untuk Leeds United. Dalam Liga Champions putaran kedua, Milan hanya menang sekali dan seri empat kali. Mereka gagal untuk mengalahkan Deportivo de La Coruña dari Spanyol di pertandingan terakhir dan Zaccheroni dipecat. Cesare Maldini, ayah dari kapten tim Paolo, diangkat dan hal segera menjadi lebih baik. Debut kepelatihan resmi Maldini di Milan dimulai dengan menang 6-0 atas A.S. Bari, yang masih memiliki senjata muda, Antonio Cassano. Itu juga di bawah kepemimpinan Maldini bahwa Milan mengalahkan saingan berat sekota Internazionale dengan skor luar biasa 6-0, skor yang tidak pernah diulang dan di mana Serginho membintangi pertandingan. Namun, setelah bentuk puncak ini, Milan mulai kehilangan lagi termasuk kekalahan 1-0 yang mengecewakan untuk Vicenza Calcio, dengan satu-satunya gol dalam pertandingan dicetak oleh seorang Luca Toni. Terlepas dari hasil ini, dewan direksi Milan bersikukuh bahwa Milan mencapai tempat keempat di liga di akhir musim, tapi Maldini gagal dan tim berakhir di tempat keenam.
2001-2002
Milan memulai musim 2000-2001 dengan lebih banyak penandatanganan kontrak pemain bintang termasuk Javi Moreno dan Cosmin Contra yang membawa Deportivo Alavés ke putaran final Piala UEFA. Mereka juga menandatangani Kakha Kaladze (dari Dynamo Kyiv), Rui Costa (dari AC Fiorentina), Filippo Inzaghi (dari Juventus), Martin Laursen (dari Hellas Verona), Jon Dahl Tomasson (dari Feyenoord), Ümit Davala (dari Galatasaray) dan Andrea Pirlo (dari Inter Milan). Fatih Terim diangkat sebagai manajer, menggantikan Cesare Maldini, dan cukup sukses. Namun, setelah lima bulan di klub, Milan tidak berada di lima besar liga dan Terim dipecat karena gagal memenuhi direksi harapan.
[sunting] Kembalinya gelar prestisius (Era Ancelotti)
Terim digantikan oleh Carlo Ancelotti, meskipun rumor bahwa Franco Baresi akan menjadi manajer baru. Terlepas dari masalah-masalah cedera gelandang belakang Paolo Maldini, Ancelotti berhasil dan mengakhiri musim 2001-02 dalam peringkat empat, tempat terakhir untuk di Liga Champions. Starting XI pada saat itu adalah Christian Abbiati; Cosmin Contra, Alessandro Costacurta, Martin Laursen, Kakha Kaladze, Gennaro Gattuso, Demetrio Albertini, Serginho; Manuel Rui Costa; Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu pinalti di Manchester, Inggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia.
[sunting] Pasang surut 2006-2008
Milan saat menghadapi corner musim 2006/2007
Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi. Gelar inipun menuntskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping.
Pada musim 2007/2008, Milan akhirnya harus bermain di kompetisi Piala UEFA setelah hanya berhasil menduduki peringkat ke-5 dibawah Fiorentina dengan selisih 2 poin. Dalam pertandingan Serie A yang terakhir, AC Milan menang 4-1 atas Udinese, tapi di saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk memperbaiki performa di musim berikut (2008/2009), Milan membeli sejumlah pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal, serta Gianluca Zambrotta dan Ronaldinho yang keduanya berasal dari Barcelona. Pada transfer paruh musim 2008/2009, Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub sepakbola Amerika Serikat LA Galaxy.
[sunting] Penunjukkan Leonardo
Oguchi Onyewu
Klaas-Jan Huntelaar
Pada akhir musim 2008/2009,Milan menempati peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale yang meraih scudetto dan di bawah Juventus. Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan pelatih muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan sebelumnya, Ancelotti yang "hijrah ke London", tepatnya klub Chelsea F.C.. Milan juga terpaksa melepas beberapa pemainnya, antara lain:
* Kaka, pindah ke Real Madrid .Nilai transfernya ± 67 juta Euro
* Paolo Maldini, bek legendaris Milan ini memutuskan untuk pensiun
* David Beckham, masa peminjaman Becks telah berakhir
* Yoann Gourcuff, memutuskan untuk tetap di Bordeaux.
Masalah terbesar yang mengganjal transfer para pemain tersebut adalah pihak Milan yang selalu berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang demi membeli seorang pemain. Pada bulan Juli dan Agustus 2009, Milan mendapatkan dua pemain baru, yaitu Oguchi Onyewu yang merupakan seorang mantan bek Standard Liège dengan status bebas transfer dan Klaas-Jan Huntelaar eks striker Real Madrid dengan nilai kontrak 14,7 juta Euro dengan durasi kontrak 4 tahun. Namun hasil yang di dapatkan Milan pada turnamen pra-musim banyak menuai kekecewaan, pemain anyar yang diturunkan oleh Milan pada saat tur pra-musim hanya Oguchi Onyewu karena Huntelaar baru bergabung bulan Agustus.
[sunting] 2009 (Era Leonardo)
Musim 2009/2010 diawali Milan dengan hasil yang tidak memuaskan. Awal petaka bermula ketika Milan meraih hasil imbang 2-2 melawan Los Angeles Galaxy, seterusnya, Milan terus menuai hasil negatif. Milan terperosok di ajang World Football Challange 2009 dengan menempati dasar klasemen, di bawah rival sekota, Internazionale, Club América, dan Chelsea. Di ajang Audi Cup, Milan juga kalah oleh Bayern Munich dengan skor 1-4. Bahkan, ketika menghadapi derby 30 Agustus 2009 melawan Internazionale di San Siro, Milan kalah memalukan dengan skor 0-4, sekaligus memecahkan rekor kemenangan terbesar Inter di San Siro.
[sunting] Kebangkitan
Pada pertengahan Oktober 2009, penilaian berbagai pihak tentang kinerja Leonardo sebagai pelatih yang tadinya berada di titik terendah akibat serentetan performa buruk, mulai terdongkrak dengan berhasilnya Leonardo memimpin Milan mengalahkan AS Roma 2-1 di San Siro[4]. Setelah kemenangan itu, Milan juga menuai hasil positif di Stadion Santiago Bernabéu dengan kemenangan dramatis atas Real Madrid 3-2[5]. Dan setelah itu, Milan kembali menuai kemenangan atas Chievo Verona di Stadio Marc'Antonio Bentegodi, kandang Chievo, skor 2-1 untuk kemenangan AC Milan. Pada 1 November 2009, Milan mengalahkan Parma F.C. di San Siro 2-0[6] sekaligus mengantarkan Milan ke peringkat 4 klasemen sementara (Zona masuk Liga Champions terakhir). Pada 19 November 2009, kekalahan 0-2 Juventus F.C. dari Cagliari membuat Milan berada di posisi runner-up di bawah Internazionale; karena, beberapa jam setelah kekalahan Juventus, Milan memenangkan pertandingannya dengan Catania, 2-0[7].
[sunting] Skuad saat ini
Andrea Pirlo
Gennaro Gattuso
Hingga 13 September 2009, sesuai dengan website resmi[8]
No. Posisi Nama pemain
1 Flag of Brazil.svg GK Nélson "Dida" de Jesus Silva
4 Flag of Georgia.svg DF Kakhaber "Kakha" Kaladze
5 Flag of the United States.svg DF Oguchi Onyewu
7 Flag of Brazil.svg FW Alexandre Pato
8 Flag of Italy.svg MF Gennaro Gattuso (Wakil Kapten)
9 Flag of Italy.svg FW Filippo Inzaghi
10 Flag of the Netherlands.svg MF Clarence Seedorf
11 Flag of the Netherlands.svg FW Klaas-Jan Huntelaar
12 Flag of Italy.svg GK Christian Abbiati
13 Flag of Italy.svg DF Alessandro Nesta
15 Flag of Italy.svg DF Gianluca Zambrotta
16 Flag of France.svg MF Mathieu Flamini
17 Flag of Italy.svg FW Gianmarco Zigoni
18 Flag of the Czech Republic.svg DF Marek Jankulovski
No. Posisi Nama pemain
19 Flag of Italy.svg DF Giuseppe Favalli
20 Flag of Italy.svg MF Ignazio Abate
21 Flag of Italy.svg MF Andrea Pirlo
22 Flag of Italy.svg FW Marco Borriello
23 Flag of Italy.svg MF Massimo Ambrosini (Kapten Kapten)
25 Flag of Italy.svg DF Daniele Bonera
30 Flag of Italy.svg GK Marco Storari
31 Flag of Italy.svg GK Flavio Roma
32 Flag of England.svg MF {{{name}}}
33 Flag of Brazil.svg DF Thiago Emiliano da Silva
44 Flag of Italy.svg DF Massimo Oddo
49 Flag of Italy.svg FW Davide Di Gennaro
50 Flag of Italy.svg GK Fillipo Perucchini (Dari klub AC Milan Primavera)
77 Flag of Italy.svg DF Luca Antonini
80 Flag of Brazil.svg FW de Assis Ronaldinho
[sunting] Sedang dipinjamkan
No. Posisi Nama pemain
Flag of Brazil.svg DF Digão (ke Lecce)
Flag of Brazil.svg DF Marcus Diniz (ke Livorno)
Flag of Italy.svg DF Matteo Darmian (ke Padova)
Flag of Gabon.svg FW Pierre-Emerick Aubameyang (ke Lille OSC)
Flag of Gabon.svg FW Willy Aubameyang (ke K.A.S. Eupen)
Flag of the Netherlands.svg MF Chedric Seedorf (ke A.C. Monza)
Flag of Nigeria.svg MF Kingsley Umunegbu (ke A.S. Varese)
[sunting] Staf teknik
Menurut website resmi :
Jabatan Nama
Pelatih Bendera Brasil Leonardo
Wakil pelatih Bendera Italia Mauro Tassotti
Asisten teknik Bendera Italia Angelo Castellazzi
Asisten teknik 2 Bendera Italia Andrea Maldera
Pelatih kiper Bendera Italia Villiam Vecchi
Asisten pelatih kiper Bendera Italia Valerio Fiori
[sunting] Nomor yang dipensiunkan / diabadikan
No. Nama pemain Posisi Karir di Milan Catatan
3 Bendera Italia Paolo Maldini Bek tengah 1985–2009 Diaktifkan kembali untuk anak Paolo, Christian Maldini, bila sudah masuk tim inti Milan.[9]
6 Bendera Italia Franco Baresi Sweeper 1977–1997
[sunting] Hall of fame
[sunting] Pemain legenda
Soccer.Field Transparant.png
G. Galli
Tassotti
Costacurta
Baresi (c)
Maldini
Ancelotti
Rijkaard
Colombo
Donadoni
Gullit
van Basten
Starting XI Liga Champions 1989.
Cat: Pemain bercetak tebal masih aktif bermain di Milan.
* Bendera Italia Demetrio Albertini
* Bendera Italia Massimo Ambrosini
* Bendera Italia Carlo Ancelotti
* Bendera Italia Roberto Baggio
* Bendera Italia Franco Baresi
* Bendera Italia Alessandro Costacurta
* Bendera Italia Renzo De Vecchi
* Bendera Italia Paolo Di Canio
* Bendera Italia Roberto Donadoni
* Bendera Italia Gennaro Gattuso
* Bendera Italia Filippo Inzaghi
* Bendera Italia Gianluigi Lentini
* Bendera Italia Giuseppe Pancaro
* Bendera Italia Cesare Maldini
* Bendera Italia Paolo Maldini
* Bendera Italia Mauro Tassotti
* Bendera Italia Alessandro Nesta
* Bendera Italia Andrea Pirlo
* Bendera Italia Gianni Rivera
* Bendera Italia Sandro Salvadore
* Bendera Italia Angelo Sormani
* Bendera Italia Giovanni Trapattoni
* Bendera Italia Massimo Oddo
* Bendera Italia Gianluca Zambrotta
* Bendera Italia Alberto Gilardino
* Bendera Brasil Bendera Italia Jose Altafini
* Bendera Brasil Kaká
* Bendera Brasil Kurt Hamrin
* Bendera Brasil Ronaldinho
* Bendera Brasil Ronaldo
* Bendera Brasil Leonardo
* Bendera Brasil Alexandre Pato
* Bendera Belanda Edgar Davids
* Bendera Belanda Klaas-Jan Huntelaar
* Bendera Belanda Clarence Seedorf
* Bendera Belanda Marco van Basten
* Bendera Belanda Frank Rijkaard
* Bendera Belanda Ruud Gullit
* Bendera Swedia Gunnar Gren
* Bendera Swedia Nils Liedholm
* Bendera Swedia Gunnar Nordahl
* Bendera Inggris Herbert Kilpin
* Bendera Inggris David Beckham
* Bendera Inggris Ray Wilkins
* Bendera Perancis Marcel Desailly
* Bendera Perancis Jean-Pierre Papin
* Bendera Jerman Oliver Bierhoff
* Bendera Jerman Karl Heinz Schnellinger
* Bendera Argentina Roberto Ayala
* Bendera Argentina Hernán Crespo
* Bendera Denmark John Dahl Tomasson
* Bendera Denmark Martin Laursen
* Bendera Kroasia Zvonimir Boban
* Bendera Turki Umit Davala
* Bendera Spanyol Jose Mari
* Bendera Portugal Rui Costa
* Bendera Serbia Dejan Savicevic
* Bendera Uruguay Bendera Italia Juan Alberto Schiaffino
* Bendera Ukraina Andriy Shevchenko
* Bendera Liberia George Weah
[sunting] Peraih Ballon d'Or
* Bendera Italia Gianni Rivera - 1969
* Bendera Belanda Ruud Gullit - 1987
* Bendera Belanda Marco Van Basten - 1988, 1989, 1992
* Bendera Liberia George Weah - 1995
* Bendera Ukraina Andriy Shevchenko - 2004
* Bendera Brasil Kaká - 2007
[sunting] Pelatih terkenal
* Bendera Inggris Herbert Kilpin
* Bendera Italia Carlo Ancelotti
* Bendera Italia Cesare Maldini
* Bendera Italia Arrigo Sacchi
* Bendera Italia Fabio Capello
* Bendera Italia Vittorio Pozzo
* Bendera Swedia Nils Liedholm
[sunting] Prestasi
Bila dihitung berdasarkan total banyaknya gelar, maka Milan adalah klub tersukses di Seri A, dengan total raihan lebih dari 29 trofi, dan salah satu klub tersukses di dunia bersama Boca Juniors[10], dengan rekor 14 trofi Eropa dan 4 trofi dunia. Milan juga mengenakan bintang tanda bahwa mereka memenangi lebih dari 10 gelar Seri A. Ditambah lagi, Milan juga memakai Lambang Penghargaan UEFA di seragam mereka karena memenangi lebih dari lima gelar Liga Champions.[11]
[sunting] Kejuaraan Nasional
Perayaan scudetto Milan musim 2003/2004
* Scudetto.svg Seri A:
* Juara (17): 1901; 1906; 1907; 1950-51; 1954-55; 1956-57; 1958-59; 1961-62; 1967-68; 1978-79; 1987-88; 1991-92; 1992-93; 1993-94; 1995-96; 1998-99; 2003-2004
* Runner-up (14): 1902; 1947-48; 1949-50; 1951-52, 1955-56, 1960-61; 1964-65; 1968-69; 1970-71; 1971-72; 1972-1973; 1989-90; 1990-91; 2004-05
* Seri B:
* Juara (2): 1980–81; 1982–83
* Coccarda Coppa Italia.svg Copa Italia:
* Juara (5): 1966–67; 1971–72; 1972–73; 1976–77; 2002-03
* Runner-up (7): 1941–42; 1967–68; 1970–71; 1974–75; 1984–85; 1989-90; 1997-98
* Supercoppaitaliana.png Piala Super Italia:
* Juara (5): 1988; 1992; 1993; 1994; 2004
* Runner-up (3): 1996; 1999; 2003
[sunting] Kejuaraan Eropa
Euforia kemenangan AC Milan di Liga Champions 2007
* UEFA - Champions League.svg Piala/Liga Champions:
* Juara (7): 1962-63; 1968-69; 1988-89; 1989-90; 1993-94; 2002-03; 2006-07
* Runner-up (4): 1957-58; 1992-93; 1994-95; 2004-05
* UEFA - Super Cup.svg Piala Super Eropa:
* Juara (5): 1989; 1990; 1994; 2003; 2007
* Runner-up (2): 1973; 1993
* Coppacoppe.png Piala Winners:
* Juara (2): 1967–68; 1972–73
* Runner-up (1): 1973–74
[sunting] Kejuaraan Dunia
* FIFA Club World Cup.svg Piala Interkontinental / Piala Dunia Antarklub FIFA:
* Juara (4):1969; 1989; 1990; 2007
* Runner-up (4): 1963; 1993; 1994; 2003
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Ac milan)
Langsung ke: navigasi, cari
A.C. Milan Logo AC Milan
Nama lengkap Associazione Calcio Milan
1899 SpA
Julukan Rossoneri (Merah-Hitam)
Il Diavolo Rosso (Setan Merah)
Il Casciavit
Didirikan 16 Desember 1899
Stadion San Siro, Milan, Italia
(Kapasitas: 82.955)
Pemilik Flag of Italy.svg Silvio Berlusconi
Presiden lowong (Pelaksana harian diserahkan kepada Adriano Galliani)[1]
Manajer Flag of Brazil.svg Leonardo[2]
Liga Seri A
2008-09 Seri A, (3)
Team colours Team colours Team colours
Team colours
Team colours
Kostum kandang
Team colours Team colours Team colours
Team colours
Team colours
Kostum tandang
Associazione Calcio Milan (dipanggil A.C. Milan atau Milan saja) adalah sebuah klub sepak bola Italia yang berbasis di Milan. Mereka bermain dengan seragam bergaris merah-hitam dan celana putih (terkadang hitam), sehingga dijuluki rossoneri ("merah-hitam"). Milan adalah tim tersukses kedua dalam sejarah persepakbolaan Italia, menjuarai Seri A 17 kali dan Piala Italia lima kali.
Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris[3]. Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.
Awal masa terbentuk
“ Saremo una squadra di diavoli. I nostri colori saranno il rosso come il fuoco e il nero come la paura che incuteremo agli avversari! ”
—Herbert Kilpin
Klub ini didirikan oleh dua orang ekspatriat Inggris , yaitu Herbert Kilpin dan Alfred Edwards dengan nama Klub Kriket dan Sepakbola Milan pada tahun 16 Desember 1899. Pada saat itu, Edwards menjadi Presiden klub pertama Milan dan Kilpin menjadi kapten tim pertama Milan. Musim 1901, Milan memenangkan gelar pertamanya sebagai jawara sepakbola Italia, setelah mengalahkan Genoa C.F.C. 3-0 di final Kejuaraan Sepakbola Italia. Pada 1908, sebagian pemain dari Italia dan para pemain dari Swiss yang tidak menyukai dominasi orang Italia dan Inggris dalam skuad inti Milan saat itu, memisahkan diri dari Milan dan membentuk Internazionale.
[sunting] Masa GreNoLi
GreNoLi
Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepakbola dunia karena mempunyai trio GreNoLi , yang terdiri atas Gunnar Gren , Gunnar Nordahl , dan Nils Liedholm .Ketiganya merupakan pemain asal Swedia. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai striker, sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (playmaker). Tim di masa ini juga dihuni oleh sekelompok pemain-pemain berkualitas pada masanya, seperti Lorenzo Buffon, Cesare Maldini, dan Carlo Annovazzi. Kemenangan tersukses AC Milan oleh Juventus tercipta 5 Februari 1950, dengan skor 7-1, dan Gunnar Nordahl mencetak hat-trick.
[sunting] Era Nereo Rocco
Milan kembali memenangi musim 1961/1962. Pelatihnya saat itu adalah Nereo Rocco, pelatih sepakbola yang inovatif, yang dikenal sebagai penemu taktik catenaccio (pertahanan berantai). Di dalam tim termasuk Gianni Rivera dan José Altafini yang keduanya masih muda. Musim berikutnya, dengan gol Altafini, Milan memenangkan Piala Eropa pertama mereka (kemudian dikenal sebagai Liga Champions UEFA) dengan mengalahkan Benfica 2-1. Ini juga merupakan pertama kalinya sebuah tim Italia memenangkan Piala Eropa.
Meskipun begitu, selama tahun 1960-an piala kemenangan Milan mulai menyusut , terutama karena perlawanan berat dari Inter yang dilatih Helenio Herrera. Scudetto berikutnya tiba hanya di 1967/1968, berkat gol Pierino Prati, topskor Seri A di musim itu, Piala Winners berhasil direbut ketika mengalahkan Hamburger SV, dan juga berkat dua gol dari Kurt Hamrin. Musim selanjutnya AC Milan memenangkan Piala Eropa kedua (4-1 untuk AFC Ajax), dan pada 1969 memenangkan Piala Interkontinental pertama, setelah mengalahkan Estudiantes de La Plata dari Argentina dalam dua leg dramatis (3-0, 1-2).
[sunting] Scudetto kesepuluh dan Seri B
Di tahun 1970, Milan merebut tiga gelar Coppa Italia dan gelar Piala Winners kedua; namun, tujuan utama Milan adalah scudetto kesepuluh, yang berarti mendapatkan "bintang" untuk tim. Di 1972 mereka meraih semifinal Piala UEFA, kalah dari pemenang sesungguhnya, Tottenham Hotspur. Musim 1972/1973 mereka hampir memenangkan scudetto kesepulh, namun gagal karena hasil kalah menyakitkan dari Hellas Verona F.C. di pertandingan terakhir musim. AC Milan menunggu sampai musim 1978/1979 untuk meraih scudetto kesepuluh mereka, yang dipimpin oleh Gianni Rivera, yang pensiun dari dunia sepak bola setelah membawa timnya meraih kemenangan tersebut.
Namun, hasil terburuk datang kepada "Rossoneri": setelah memenangkan musim 1979/1980, Milan didegradasi ke Seri B oleh F.I.G.C, bersama S.S. Lazio, karena terlibat skandal perjudian Totonero 1980. Di 1980/1981, Milan dengan mudah menjuarai Seri B, dan kembali ke Seri A, di mana penyakit tersebut terulang di musim 1981/1982, Milan terdegradasi kembali.
[sunting] Kedatangan Berlusconi
Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.
[sunting] Menyongsong kejayaan kembali (Era Sacchi)
Arrigo Sacchi
Sacchi memenangkan Seri A musim 1987-1988. Di 1988-1989, Milan memenangkan gelar Liga Champions ketiganya, mempecundangi Steaua Bucureşti 4-0 di final, dan gelar Piala Interkontinental kedua mengalahkan National de Medellin (1-0, gol tercipta di babak perpanjangan waktu). Tim mulai mengulangi kejayaan mereka di musim-musim berikutnya, mengalahkan S.L. Benfica, dan Olimpia Asunción di 1990. Skuad kemenangan Eropa mereka adalah:
Kiper : Giovanni Galli
Bek : Mauro Tassotti -- Alessandro Costacurta -- Franco Baresi -- Paolo Maldini
Gelandang : Angelo Colombo -- Frank Rijkaard -- Carlo Ancelotti -- Roberto Donadoni
Penyerang : Ruud Gullit -- Marco van Basten
[sunting] Masa keemasan (Era Capello)
Fabio Capello
Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro bermain di sektor depan.
[sunting] Masa masa sulit (Tabarez ke Treim)
1996-1997
Setelah kepergian Fabio Capello pada tahun 1996, Milan merekrut Oscar Washington Tabarez tetapi perjuangan keras di bawah kendalinya kurang berhasil dan mereka selalu kalah dalam beberapa pertandingan awal. Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kejayaan masa lalu, mereka memanggil kembali Arrigo Sacchi untuk menggantikan Tabarez. Milan mendapatkan tamparan keras kekalahan terburuk mereka di Seri A, dipermalukan oleh Juventus F.C. di rumah mereka sendiri San Siro dengan skor 1-4. Milan membeli sejumlah pemain baru seperti Ibrahim Ba, Christophe Dugarry dan Edgar Davids. Milan berjuang keras dan mengakhiri musim 1996-1997 di peringkat kesebelas di Seri A.
1997-1998
Sacchi digantikan dengan Capello di musim berikutnya. Capello yang menandatangani kontrak baru dengan Milan merekrut banyak pemain potensial seperti Kristen Ziege, Patrick Kluivert, Jesper Blomqvist, dan Leonardo; tetapi hasilnya sama buruk dengan musim sebelumnya. Musim 1997-1998 mereka berakhir di peringkat kesepuluh. Hasil ini tetap tidak bisa diterima para petinggi Milan, dan seperti Sacchi, Capello dipecat.
1998-1999
Dalam pencarian mereka untuk seorang manajer baru, Alberto Zaccheroni menarik perhatian Milan. Zaccheroni adalah manajer Udinese yang telah mengakhiri musim 1997-1998 pada peringkat yang tinggi di tempat ke-3. Milan mengontrak Zaccheroni bersama dengan dua orang pemain dari Udinese, Oliver Bierhoff dan Thomas Helveg. Milan juga menandatangani Roberto Ayala, Luigi Sala dan Andres Guglielminpietro dan dengan formasi kesukaan Zaccheroni 3-4-3, Zaccheroni membawa klub memenangkan scudetto ke-16 kembali ke Milan. Starting XI adalah: Christian Abbiati; Luigi Sala, Alessandro Costacurta, Paolo Maldini; Thomas Helveg, Demetrio Albertini, Massimo Ambrosini, Andres Guglielminpietro; Zvonimir Boban, George Weah, Oliver Bierhoff.
1999-2000
Meskipun sukses di musim sebelumnya, Zaccheroni gagal untuk mentransformasikan Milan seperti The Dream Team dulu. Pada musim berikutnya, meskipun munculnya striker Ukraina Andriy Shevchenko, Milan mengecewakan fans mereka baik dalam Liga Champions UEFA 1999-2000 ataupun Seri A. Milan keluar dari Liga Champions lebih awal, hanya memenangkan satu dari enam pertandingan (tiga seri dan dua kalah) dan mengakhiri musim 1999-2000 di tempat ke-3. Milan tidaklah menjadi sebuah tantangan bagi dua pesaing scudetto kala itu, S.S. Lazio dan Juventus.
2000-2001
Pada musim berikutnya, Milan memenuhi syarat untuk Liga Champions UEFA 2000-2001 setelah mengalahkan Dinamo Zagreb agregat 9-1. Milan memulai Liga Champions dengan semangat tinggi, mengalahkan Beşiktaş JK dari Turki dan raksasa Spanyol FC Barcelona, yang pada waktu itu terdiri dari superstar internasional kelas dunia, Rivaldo dan Patrick Kluivert. Tapi performa Milan mulai menurun secara serius, seri melawan sejumlah tim (yang dipandang sebagai kecil/lemah secara teknis untuk Milan), terutama kalah 2-1 oleh Juventus di Seri A dan 1-0 untuk Leeds United. Dalam Liga Champions putaran kedua, Milan hanya menang sekali dan seri empat kali. Mereka gagal untuk mengalahkan Deportivo de La Coruña dari Spanyol di pertandingan terakhir dan Zaccheroni dipecat. Cesare Maldini, ayah dari kapten tim Paolo, diangkat dan hal segera menjadi lebih baik. Debut kepelatihan resmi Maldini di Milan dimulai dengan menang 6-0 atas A.S. Bari, yang masih memiliki senjata muda, Antonio Cassano. Itu juga di bawah kepemimpinan Maldini bahwa Milan mengalahkan saingan berat sekota Internazionale dengan skor luar biasa 6-0, skor yang tidak pernah diulang dan di mana Serginho membintangi pertandingan. Namun, setelah bentuk puncak ini, Milan mulai kehilangan lagi termasuk kekalahan 1-0 yang mengecewakan untuk Vicenza Calcio, dengan satu-satunya gol dalam pertandingan dicetak oleh seorang Luca Toni. Terlepas dari hasil ini, dewan direksi Milan bersikukuh bahwa Milan mencapai tempat keempat di liga di akhir musim, tapi Maldini gagal dan tim berakhir di tempat keenam.
2001-2002
Milan memulai musim 2000-2001 dengan lebih banyak penandatanganan kontrak pemain bintang termasuk Javi Moreno dan Cosmin Contra yang membawa Deportivo Alavés ke putaran final Piala UEFA. Mereka juga menandatangani Kakha Kaladze (dari Dynamo Kyiv), Rui Costa (dari AC Fiorentina), Filippo Inzaghi (dari Juventus), Martin Laursen (dari Hellas Verona), Jon Dahl Tomasson (dari Feyenoord), Ümit Davala (dari Galatasaray) dan Andrea Pirlo (dari Inter Milan). Fatih Terim diangkat sebagai manajer, menggantikan Cesare Maldini, dan cukup sukses. Namun, setelah lima bulan di klub, Milan tidak berada di lima besar liga dan Terim dipecat karena gagal memenuhi direksi harapan.
[sunting] Kembalinya gelar prestisius (Era Ancelotti)
Terim digantikan oleh Carlo Ancelotti, meskipun rumor bahwa Franco Baresi akan menjadi manajer baru. Terlepas dari masalah-masalah cedera gelandang belakang Paolo Maldini, Ancelotti berhasil dan mengakhiri musim 2001-02 dalam peringkat empat, tempat terakhir untuk di Liga Champions. Starting XI pada saat itu adalah Christian Abbiati; Cosmin Contra, Alessandro Costacurta, Martin Laursen, Kakha Kaladze, Gennaro Gattuso, Demetrio Albertini, Serginho; Manuel Rui Costa; Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu pinalti di Manchester, Inggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia.
[sunting] Pasang surut 2006-2008
Milan saat menghadapi corner musim 2006/2007
Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi. Gelar inipun menuntskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping.
Pada musim 2007/2008, Milan akhirnya harus bermain di kompetisi Piala UEFA setelah hanya berhasil menduduki peringkat ke-5 dibawah Fiorentina dengan selisih 2 poin. Dalam pertandingan Serie A yang terakhir, AC Milan menang 4-1 atas Udinese, tapi di saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk memperbaiki performa di musim berikut (2008/2009), Milan membeli sejumlah pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal, serta Gianluca Zambrotta dan Ronaldinho yang keduanya berasal dari Barcelona. Pada transfer paruh musim 2008/2009, Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub sepakbola Amerika Serikat LA Galaxy.
[sunting] Penunjukkan Leonardo
Oguchi Onyewu
Klaas-Jan Huntelaar
Pada akhir musim 2008/2009,Milan menempati peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale yang meraih scudetto dan di bawah Juventus. Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan pelatih muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan sebelumnya, Ancelotti yang "hijrah ke London", tepatnya klub Chelsea F.C.. Milan juga terpaksa melepas beberapa pemainnya, antara lain:
* Kaka, pindah ke Real Madrid .Nilai transfernya ± 67 juta Euro
* Paolo Maldini, bek legendaris Milan ini memutuskan untuk pensiun
* David Beckham, masa peminjaman Becks telah berakhir
* Yoann Gourcuff, memutuskan untuk tetap di Bordeaux.
Masalah terbesar yang mengganjal transfer para pemain tersebut adalah pihak Milan yang selalu berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang demi membeli seorang pemain. Pada bulan Juli dan Agustus 2009, Milan mendapatkan dua pemain baru, yaitu Oguchi Onyewu yang merupakan seorang mantan bek Standard Liège dengan status bebas transfer dan Klaas-Jan Huntelaar eks striker Real Madrid dengan nilai kontrak 14,7 juta Euro dengan durasi kontrak 4 tahun. Namun hasil yang di dapatkan Milan pada turnamen pra-musim banyak menuai kekecewaan, pemain anyar yang diturunkan oleh Milan pada saat tur pra-musim hanya Oguchi Onyewu karena Huntelaar baru bergabung bulan Agustus.
[sunting] 2009 (Era Leonardo)
Musim 2009/2010 diawali Milan dengan hasil yang tidak memuaskan. Awal petaka bermula ketika Milan meraih hasil imbang 2-2 melawan Los Angeles Galaxy, seterusnya, Milan terus menuai hasil negatif. Milan terperosok di ajang World Football Challange 2009 dengan menempati dasar klasemen, di bawah rival sekota, Internazionale, Club América, dan Chelsea. Di ajang Audi Cup, Milan juga kalah oleh Bayern Munich dengan skor 1-4. Bahkan, ketika menghadapi derby 30 Agustus 2009 melawan Internazionale di San Siro, Milan kalah memalukan dengan skor 0-4, sekaligus memecahkan rekor kemenangan terbesar Inter di San Siro.
[sunting] Kebangkitan
Pada pertengahan Oktober 2009, penilaian berbagai pihak tentang kinerja Leonardo sebagai pelatih yang tadinya berada di titik terendah akibat serentetan performa buruk, mulai terdongkrak dengan berhasilnya Leonardo memimpin Milan mengalahkan AS Roma 2-1 di San Siro[4]. Setelah kemenangan itu, Milan juga menuai hasil positif di Stadion Santiago Bernabéu dengan kemenangan dramatis atas Real Madrid 3-2[5]. Dan setelah itu, Milan kembali menuai kemenangan atas Chievo Verona di Stadio Marc'Antonio Bentegodi, kandang Chievo, skor 2-1 untuk kemenangan AC Milan. Pada 1 November 2009, Milan mengalahkan Parma F.C. di San Siro 2-0[6] sekaligus mengantarkan Milan ke peringkat 4 klasemen sementara (Zona masuk Liga Champions terakhir). Pada 19 November 2009, kekalahan 0-2 Juventus F.C. dari Cagliari membuat Milan berada di posisi runner-up di bawah Internazionale; karena, beberapa jam setelah kekalahan Juventus, Milan memenangkan pertandingannya dengan Catania, 2-0[7].
[sunting] Skuad saat ini
Andrea Pirlo
Gennaro Gattuso
Hingga 13 September 2009, sesuai dengan website resmi[8]
No. Posisi Nama pemain
1 Flag of Brazil.svg GK Nélson "Dida" de Jesus Silva
4 Flag of Georgia.svg DF Kakhaber "Kakha" Kaladze
5 Flag of the United States.svg DF Oguchi Onyewu
7 Flag of Brazil.svg FW Alexandre Pato
8 Flag of Italy.svg MF Gennaro Gattuso (Wakil Kapten)
9 Flag of Italy.svg FW Filippo Inzaghi
10 Flag of the Netherlands.svg MF Clarence Seedorf
11 Flag of the Netherlands.svg FW Klaas-Jan Huntelaar
12 Flag of Italy.svg GK Christian Abbiati
13 Flag of Italy.svg DF Alessandro Nesta
15 Flag of Italy.svg DF Gianluca Zambrotta
16 Flag of France.svg MF Mathieu Flamini
17 Flag of Italy.svg FW Gianmarco Zigoni
18 Flag of the Czech Republic.svg DF Marek Jankulovski
No. Posisi Nama pemain
19 Flag of Italy.svg DF Giuseppe Favalli
20 Flag of Italy.svg MF Ignazio Abate
21 Flag of Italy.svg MF Andrea Pirlo
22 Flag of Italy.svg FW Marco Borriello
23 Flag of Italy.svg MF Massimo Ambrosini (Kapten Kapten)
25 Flag of Italy.svg DF Daniele Bonera
30 Flag of Italy.svg GK Marco Storari
31 Flag of Italy.svg GK Flavio Roma
32 Flag of England.svg MF {{{name}}}
33 Flag of Brazil.svg DF Thiago Emiliano da Silva
44 Flag of Italy.svg DF Massimo Oddo
49 Flag of Italy.svg FW Davide Di Gennaro
50 Flag of Italy.svg GK Fillipo Perucchini (Dari klub AC Milan Primavera)
77 Flag of Italy.svg DF Luca Antonini
80 Flag of Brazil.svg FW de Assis Ronaldinho
[sunting] Sedang dipinjamkan
No. Posisi Nama pemain
Flag of Brazil.svg DF Digão (ke Lecce)
Flag of Brazil.svg DF Marcus Diniz (ke Livorno)
Flag of Italy.svg DF Matteo Darmian (ke Padova)
Flag of Gabon.svg FW Pierre-Emerick Aubameyang (ke Lille OSC)
Flag of Gabon.svg FW Willy Aubameyang (ke K.A.S. Eupen)
Flag of the Netherlands.svg MF Chedric Seedorf (ke A.C. Monza)
Flag of Nigeria.svg MF Kingsley Umunegbu (ke A.S. Varese)
[sunting] Staf teknik
Menurut website resmi :
Jabatan Nama
Pelatih Bendera Brasil Leonardo
Wakil pelatih Bendera Italia Mauro Tassotti
Asisten teknik Bendera Italia Angelo Castellazzi
Asisten teknik 2 Bendera Italia Andrea Maldera
Pelatih kiper Bendera Italia Villiam Vecchi
Asisten pelatih kiper Bendera Italia Valerio Fiori
[sunting] Nomor yang dipensiunkan / diabadikan
No. Nama pemain Posisi Karir di Milan Catatan
3 Bendera Italia Paolo Maldini Bek tengah 1985–2009 Diaktifkan kembali untuk anak Paolo, Christian Maldini, bila sudah masuk tim inti Milan.[9]
6 Bendera Italia Franco Baresi Sweeper 1977–1997
[sunting] Hall of fame
[sunting] Pemain legenda
Soccer.Field Transparant.png
G. Galli
Tassotti
Costacurta
Baresi (c)
Maldini
Ancelotti
Rijkaard
Colombo
Donadoni
Gullit
van Basten
Starting XI Liga Champions 1989.
Cat: Pemain bercetak tebal masih aktif bermain di Milan.
* Bendera Italia Demetrio Albertini
* Bendera Italia Massimo Ambrosini
* Bendera Italia Carlo Ancelotti
* Bendera Italia Roberto Baggio
* Bendera Italia Franco Baresi
* Bendera Italia Alessandro Costacurta
* Bendera Italia Renzo De Vecchi
* Bendera Italia Paolo Di Canio
* Bendera Italia Roberto Donadoni
* Bendera Italia Gennaro Gattuso
* Bendera Italia Filippo Inzaghi
* Bendera Italia Gianluigi Lentini
* Bendera Italia Giuseppe Pancaro
* Bendera Italia Cesare Maldini
* Bendera Italia Paolo Maldini
* Bendera Italia Mauro Tassotti
* Bendera Italia Alessandro Nesta
* Bendera Italia Andrea Pirlo
* Bendera Italia Gianni Rivera
* Bendera Italia Sandro Salvadore
* Bendera Italia Angelo Sormani
* Bendera Italia Giovanni Trapattoni
* Bendera Italia Massimo Oddo
* Bendera Italia Gianluca Zambrotta
* Bendera Italia Alberto Gilardino
* Bendera Brasil Bendera Italia Jose Altafini
* Bendera Brasil Kaká
* Bendera Brasil Kurt Hamrin
* Bendera Brasil Ronaldinho
* Bendera Brasil Ronaldo
* Bendera Brasil Leonardo
* Bendera Brasil Alexandre Pato
* Bendera Belanda Edgar Davids
* Bendera Belanda Klaas-Jan Huntelaar
* Bendera Belanda Clarence Seedorf
* Bendera Belanda Marco van Basten
* Bendera Belanda Frank Rijkaard
* Bendera Belanda Ruud Gullit
* Bendera Swedia Gunnar Gren
* Bendera Swedia Nils Liedholm
* Bendera Swedia Gunnar Nordahl
* Bendera Inggris Herbert Kilpin
* Bendera Inggris David Beckham
* Bendera Inggris Ray Wilkins
* Bendera Perancis Marcel Desailly
* Bendera Perancis Jean-Pierre Papin
* Bendera Jerman Oliver Bierhoff
* Bendera Jerman Karl Heinz Schnellinger
* Bendera Argentina Roberto Ayala
* Bendera Argentina Hernán Crespo
* Bendera Denmark John Dahl Tomasson
* Bendera Denmark Martin Laursen
* Bendera Kroasia Zvonimir Boban
* Bendera Turki Umit Davala
* Bendera Spanyol Jose Mari
* Bendera Portugal Rui Costa
* Bendera Serbia Dejan Savicevic
* Bendera Uruguay Bendera Italia Juan Alberto Schiaffino
* Bendera Ukraina Andriy Shevchenko
* Bendera Liberia George Weah
[sunting] Peraih Ballon d'Or
* Bendera Italia Gianni Rivera - 1969
* Bendera Belanda Ruud Gullit - 1987
* Bendera Belanda Marco Van Basten - 1988, 1989, 1992
* Bendera Liberia George Weah - 1995
* Bendera Ukraina Andriy Shevchenko - 2004
* Bendera Brasil Kaká - 2007
[sunting] Pelatih terkenal
* Bendera Inggris Herbert Kilpin
* Bendera Italia Carlo Ancelotti
* Bendera Italia Cesare Maldini
* Bendera Italia Arrigo Sacchi
* Bendera Italia Fabio Capello
* Bendera Italia Vittorio Pozzo
* Bendera Swedia Nils Liedholm
[sunting] Prestasi
Bila dihitung berdasarkan total banyaknya gelar, maka Milan adalah klub tersukses di Seri A, dengan total raihan lebih dari 29 trofi, dan salah satu klub tersukses di dunia bersama Boca Juniors[10], dengan rekor 14 trofi Eropa dan 4 trofi dunia. Milan juga mengenakan bintang tanda bahwa mereka memenangi lebih dari 10 gelar Seri A. Ditambah lagi, Milan juga memakai Lambang Penghargaan UEFA di seragam mereka karena memenangi lebih dari lima gelar Liga Champions.[11]
[sunting] Kejuaraan Nasional
Perayaan scudetto Milan musim 2003/2004
* Scudetto.svg Seri A:
* Juara (17): 1901; 1906; 1907; 1950-51; 1954-55; 1956-57; 1958-59; 1961-62; 1967-68; 1978-79; 1987-88; 1991-92; 1992-93; 1993-94; 1995-96; 1998-99; 2003-2004
* Runner-up (14): 1902; 1947-48; 1949-50; 1951-52, 1955-56, 1960-61; 1964-65; 1968-69; 1970-71; 1971-72; 1972-1973; 1989-90; 1990-91; 2004-05
* Seri B:
* Juara (2): 1980–81; 1982–83
* Coccarda Coppa Italia.svg Copa Italia:
* Juara (5): 1966–67; 1971–72; 1972–73; 1976–77; 2002-03
* Runner-up (7): 1941–42; 1967–68; 1970–71; 1974–75; 1984–85; 1989-90; 1997-98
* Supercoppaitaliana.png Piala Super Italia:
* Juara (5): 1988; 1992; 1993; 1994; 2004
* Runner-up (3): 1996; 1999; 2003
[sunting] Kejuaraan Eropa
Euforia kemenangan AC Milan di Liga Champions 2007
* UEFA - Champions League.svg Piala/Liga Champions:
* Juara (7): 1962-63; 1968-69; 1988-89; 1989-90; 1993-94; 2002-03; 2006-07
* Runner-up (4): 1957-58; 1992-93; 1994-95; 2004-05
* UEFA - Super Cup.svg Piala Super Eropa:
* Juara (5): 1989; 1990; 1994; 2003; 2007
* Runner-up (2): 1973; 1993
* Coppacoppe.png Piala Winners:
* Juara (2): 1967–68; 1972–73
* Runner-up (1): 1973–74
[sunting] Kejuaraan Dunia
* FIFA Club World Cup.svg Piala Interkontinental / Piala Dunia Antarklub FIFA:
* Juara (4):1969; 1989; 1990; 2007
* Runner-up (4): 1963; 1993; 1994; 2003
Title : AC MILAN
Description : A.C. Milan Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (Dialihkan dari Ac milan) Langsung ke: navigasi, cari A.C. Milan Logo AC Mila...
Description : A.C. Milan Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (Dialihkan dari Ac milan) Langsung ke: navigasi, cari A.C. Milan Logo AC Mila...
0 Response to "AC MILAN"
Posting Komentar